Barcelona Krisis, Masa Depan Lionel Messi Jadi Sorotan
2 min readKembar Prediksi | Jumat, 17/04/2020 05.00 WIB
Jakarta — Masa depan bintang Barcelona Lionel Messi kembali jadi sorotan lantaran klub berjuluk Blaugrana itu kembali diterpa krisis manajemen.
Baru-baru ini internal manajemen klub Barcelona Krisis setelah ada tuduhan korupsi dari mantan Wakil Presiden klub, Emili Rousaud.
BACA JUGA
- Roberto Carlos dan 4 Bek Terbaik dalam Sejarah Real Madrid
- JACKPOT BERMAIN BANDAR Q DI KEMBARQQ
- Wander Luiz Negatif Corona Usai Menjalani Tes Kedua
Rousaud menuding Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu sebagai aktor di balik korupsi di Blaugrana. Karena menilai manajemen Barcelona di bawah Bartomeu tidak beres, Rosaud dan lima petinggi lain mengundurkan diri.
Kisruh di manajemen Barcelona itu diklaim berpotensi memengaruhi masa depan Lionel Messi bersama juara bertahan Liga Spanyol tersebut. Messi memiliki sisa kontrak satu musim hingga Juni 2021 mendatang.
Musim ini jadi momentum bagi Barcelona untuk memperpanjang kontrak La Pulga, jika tidak ingin melihat striker 32 tahun itu pergi dari Camp Nou secara gratis di musim depan.
Dikutip dari Mirror, jika perpanjangan kontrak itu tidak terjadi, bisa dipastikan banyak klub-klub besar Eropa yang akan melamar guna mendapatkan tanda tangan Messi yang akan berusia 33 tahun di musim depan.
Meski demikian, pelatih Barcelona Quique Setien tetap yakin sang bintang akan bertahan dan pensiun bersama klub asal Catalunya itu.
Menurut Setien, rumor-rumor tersebut merupakan hal normal yang bisa terjadi terhadap klub besar seperti Barcelona.
“Saya tidak berpikir, apa yang terjadi [saat ini] akan membuat pemain seperti Messi kembali berpikir apakah [tetap] bersama klub atau tidak. Saya yakin dia akan menghabiskan kariernya di Camp Nou,” ujar Setien kepada TV3 dikutip dari Mirror.
Selain Setien, mantan Wakil Presiden Barcelona Emili Rousaud juga percaya Messi akan memperpanjang kontrak dengan Blaugrana.
“Saya pikir Messi dan Barcelona akan mencapai kesepakatan pembaruan kontrak,” ucap Rousaud kepada ESPN.
“Untuk mencapai kesepakatan, kedua pihak harus membuat konsensi, tapi saya akan sangat terkejut jika kisah ini tidak berlanjut lebih lama,” tutur Rousaud menambahkan.